Raih Berkahmu Di Malam Nisfu Sya'ban
Oleh H. Jamaril TK. Mudo, S.Ag. M.Pd
Surat At-Taubah ayat 36 menyebutkan empat bulan haram tersebut:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ (36)
Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.
Dari keterangan ayat di atas bahwa Dalam bulan Islam ada empat bulan haram yakni bulan Rajab, Sya'ban, Ramadhan, dan Muharam. Ada pendapat lain yang menyebutkan empat bulan Haram itu adalah bulan Dzulqaidaj, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab," kata Penyuluh Agama Islam, Nur Aziz, dalam situs tersebut.
Salah satu dianatara bulan yang empat tersebut terdapat bulan sya'ban dibulan sya'ban yang terkenal itu adalah Nisfu sya'ban, Nisfu Syaban adalah waktu khusus yang berada di pertengahan bulan Syaban, bulan ke-8 dalam kalender Hijriah. Nisfu Syaban seringkali dihidupkan dengan amalan-amalan seperti membaca Al-Quran, terkhusus Surah Yasin tiga kali bacaan. Amalan pada Nisfu Syaban ini ditautkan pada hadits Rasulullah SAW tentang Allah SWT yang bertanya kepada malaikat pada (setiap) malam pertengahan bulan tersebut. Pertanyaannya, apakah ada di antara hamba Allah SWT yang meminta ampunan? Maka Allah akan memberinya ampunan. Apakah ada yang memohon keluasan rezeki, maka Allah SWT akan berikan rezeki.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka ada tradisi menghidupkan malam Nisfu Syaban. Haditsnya berikut ini, diriwayatkan Ibnu Majah, dalam Sunan Ibnu Majah: Menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al-Khallal, menceritakan kepada kami Abd. Razzaq, memberitakan kepada kami Ibnu Abi Sabrah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu'awiyah bin Abdullah bin Ja'far, dari Ayahnya, dari Ali Bin Abi Tholib, ia mengatakan bahwa Rasulullah Saw.
bersabda:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ : أَلَا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلَا كَذَا ... أَلا كَذَا ... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
"Bila datang malam Nisfu Syaban maka lakukanlah Qiyamul Lail dan puasa pada siang harinya, karena ketika matahari terbenam Allah turun pada malam itu ke langit dunia dan berkata, Adakah yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya, adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberikannya, adakah yang tertimpa penyakit, niscaya Aku akan menyembuhkannya, adakah..., adakah... hingga terbit fajar."
Amalan - amalan Nisfu SyabanB
anyak amalan pada malam Nisfu Syaban yang bernilai ibadah. Di dalam Islam, ada dua jenis ibadah, ada ibadah yang ditentukan cara dan waktunya. Ada pula perbuatan baik yang bernilai ibadah.Di Nisfu sya'ban'ban setidaknya ada tiga amalan yang dianjurkan dalam menghidupkan malam Nisfu Syaban:
1. Memperbanyak Doa
Doa adalah hal dianjurkan. Allah SWT berfirman: Berdoalah padaku, niscaya aku kabulkan. Dikutip dari riwayat Abu Bakar, bahwa pada malam Nisfu Syaban, rahmat dari Allah SWT turun ke bumi. Maka patutlah umat Islam memperbanyak berdoa.
Dikatakan, pada malam tersebut Allah SWT akan mengabulkan permintaan hamba-Nya.
Sabda Rasulullah SAW:
عَنْ مُعَاذٍ بِنْ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ يَطَّلِعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: Dari Mu'adz bin Jabal, dari Nabi SAW beliau berkata, "Allah Tabaraka wa Ta'ala melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya'ban, lalu Allah mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR Abu Nu'aim dan Ibnu Hibban mengatakan ini shahih, adapun Imam Thabrani mengatakan perawinya dapat dipercaya)
"(Rahmat) Allah turun ke bumi pada malam Nisfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)."
Diantara doa yang dibaca Rasulullah SAW pada malam Nisfu sya'ban sebagaimana terdapat dalam Shahih Bukhari dari riwayat Ibnu Abbas RA.
اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِعِزَّتِكَ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ أَنْ تُضِلَّنِي أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لَا يَمُوْتُ وَالْجِنُّ وَالْإِنْسُ يَمُوتُوْنَ
Komentar