Keistimewaan Bulan Muharram Oleh H. Jamaril Tk. Mudo, S.Ag. M.Pd

 Padang - Humas

Tahun baru hijriah merupakan tahun umat Islam disunnahkan menjalankan ibadah puasa Muharram. Puasa Muharram  dianjurkan oleh  Rasulullah saw dalam haditsnya. Puasa ini disunnahkan mulai tanggal 1 hingga 10 atau 11 Muharram.

Adapun keistimewaan puasa di bulan Muharram diantaranya adalah:

Pertama, puasa Muharram merupakan puasa paling utama. Hal ini sebagaimana disebutkan Rasulullah saw dalam sebuah haditsnya dibawah ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya:

Dari Hurairah Radhiyallahu Anhu dia berkata, Rasulullah bersabda ; Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

Kedua, puasa Muharram ini juga memiliki keutamaan karena bulan pertama ini termasuk ke dalam empat bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum, selain Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.sesuai dengan hadits yang dikisahkan Abu Barkah RA.

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: “Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban,” (HR Bukhari Muslim). dan selainnya).

Ketiga, puasa di harsyura akan melebur dosa setahun yang lalu

Seperti disabda oleh Rasulullah;

وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ سُئِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ .

Artinya: "Dari Abu Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, "Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu." (HR Muslim [1162])

Keempat, puasa di hari Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram menjadi pelengkap puasa Asyura dan Rasulullah saw di akhir hayat memang selalu melaksanakan puasa Asyura selama tiga hari tanggal 9 10 dan 11 muharram. Selanjutnya al-Hafidh Ibnu Hajar mengatakan tingkatan puasa Asyura itu ada tiga: satu, puasa hari Asyura saja.

Dua, puasa Asyura disertai puasa Tasu’a. Tiga, puasa Asyura disertai puasa Tasu’a dan puasa 11 Muharram. Hal ini sebagaimaan diterangkan Imam Ahmad bin Ali bin Hajar Al-‘Asqalani dalam kitab Fathul Bâri Syarhu Shahîhil Bukhâri.

5. 7 peristiwa penting pada sepuluh muharram

Pertama, Nabi Adam as bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya. Atas pertobatan itu, Allah swt menerima tobatnya di hari yang sama. Yaitu 10 muharram

Kedua, kapal Nabi Nuh pada hari Asyura berlabuh di bukit Zuhdi dengan selamat. Perlabuhannya itu berhasil setelah melalui banjir bandang yang melanda dunia saat itu, dan menghanyutkan hingga membinasakan banyak makhluk.

Ketiga, Nabi Ibrahim as pada hari tersebut selamat dari siksa Raja Namrud. Sebagaimana diketahui, ayah dari Nabi Ismail dan Nabi Ishaq itu disiksa dengan dibakar hidup-hidup oleh raja tersebut.

Keempat, Nabi Yusuf as dibebaskan dari penjara Mesir pada hari Asyura. Fitnah yang dituduhkan kepadanya mengantarkan Nabi yang berparas rupawan itu ke bilik jeruji.

Kelima, Nabi Yunus as pada hari Asyura berhasil keluar dari perut ikan yang melahapnya. Nabi Yunus terjun ke laut setelah merasa bahwa kapal yang ditumpanginya tidak bergerak karena keberadaannya. Namun, awak kapal enggan membiarkan Sang Nabi tenggelam di lautan. Meskipun demikian,  Kisah Nabi Yunus saat Ditelan Ikan Besar, Nabi Yunus bersikukuh sehingga dibuatlah undian, siapa yang terpilih, dialah yang akan ditinggalkan di laut. Namun nama Nabi Yunus terus yang keluar. Karenanya, Nabi Yunus pun menceburkan dirinya ke laut. Belum sempat menyentuh air, tubuhnya langsung dilahap oleh ikan besar.

Keenam, Nabi Ayyub as disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan. Sebagaimana diketahui, bahwa ia pernah mendapatkan ujian dari Allah swt berupa penyakit kulit yang menimbulkan bau tidak sedap.

Ketujuh, Nabi Musa as dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Nabi Musa dan umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.

Demikian tulisan dibuat semoga bermanfaat untuk kita semua.aamiiin..

Wallahul muwafiq ila aqwamit thariq Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hafidh Febriano Berlian Mengharumkan Nama MTsN 7 Kota Padang Dengan Meraih juara 2 Komite Putra Pemula + 50 Kg Pada Kejuaraan INKDO Tingkat Sumatera Barat XXI dan pestival karate

Grup Gendang serampak MTsN 7 Kota Padang Ikut Meriahkan Kampanye Wajib Halal 3000 Desa Wisata Di Kawasan Pantai Muaro Padang Tingkat Provinsi Sumatera Barat

Merebut Keistimewaan Nisfu Sya'ban Oleh H. Jamaril Tk. Mudo, S.Ag,.M.Pd